SURABAYA - Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Aries Agung Paewai memerintahkan seluruh SMA/SMK negeri di Jawa Timur untuk tidak menahan ijazah para muridnya.
"Sebab, ijazah menjadi bagian penting bagi murid yang akan digunakan baik untuk melamar pekerjaan maupun melanjutkan pendidikan tinggi," ujarnya di Surabaya, Minggu (13/4/2025).
Aris menargetkan akhir bulan April ini tidak ada lagi ijazah ditahan sekolah.
"Kami tidak ingin menerima informasi ada penahanan ijazah lagi. Ini sudah bukan jamannya. Ijazah ini menjadi hak murid setelah dia menyelesaikan proses pembelajarannya. Jadi sekolah tidak boleh menahan hak yang menjadi milik murid," tegasnya.
Bahkan, lanjutnya, dirinya juga meminta satuan Pendidikan untuk jemput bola dengan mengantarkan ijazah kepada para murid secara langsung. Langkah ini dilakukan untuk memudahkan para murid mendapatkan ijazah yang terkendala karena berbagai hal. Seperti yang bersangkutan sudah kerja ataupun pindah alamat.
"Tidak ada ijazah yang ditahan oleh sekolah karena ijazah harus diambil oleh murid sendiri. Ada yang belum cap jari sebagai dokumen resmi negara," imbuhnya.
Secara tegas, Aries memastikan bahwa tidak ada pungutan biaya tambahan saat jurid mengambil ijazah di sekolah maupun saat ijazah diantarkan kerumah murid secara langsung. Bahkan di hampir 24 wilayah cabang dinas diminta untuk melakukan pemantauan disetiap sekolah.
"Kita minta agar sekolah melakukan pembagian ijazah secara masif dan tidak boleh memungut biaya apapun," tegas Aries.
Kadindik berharap dengan kebijakan dan instruksi ini, pihak sekolah agar tidak menahan atau tidak membiarkan ijazah masih berada di sekolah sedangkan murid sudah selesai menempuh pendidikan ditempat tersebut.
"Tidak boleh lagi sekolah menahan ijazah karena ada sangkut pautan biaya administrasi yang belum dituntaskan," pungkasnya.
Menyikapi instruksi Kadindik Jatim, Plt Kepala Cabdindik wilayah Ponorogo-Magetan, Adi Suprayitno melakukan koordinasi langsung dengan SMA, SMK dan SLB negeri yang ada dilingkungan wilayahnya.
Bahkan dari hasil koordinasi tersebut didapatkan ada sekolah yang melakukan penyimpanan ijazah dari sejak berdiri hingga ijazah tahun 2024.
Adi mengungkapkan, dalam menindaklanjuti instruksi Kadindik Jatim, pihaknya membentuk tim gabungan dari unsur Cabdin dan sekolah. Setelah ini pelayanan ijazah dilakukan mulai Jumat (11/4) hingga Selasa (15/4) harus sudah tuntas atau tidak ada lagi ijazah yang ditahan.
"Ketiga, sekolah memberikan seluruh ijazah tanpa ada iuran atau pembayaran apapun dan diantar ke rumah siswa atau alumni. Terakhir saat penyerahan ijazah harus di dokumentasikan bentuk pertanggungjawaban,"tuturnya.
Sementara itu, beberapa SMK dan SMA negeri Jawa Timur langsung membuka layanan pengambilan ijazah. Seperti di SMKN 1 Wonoasri yang membuka layanan pengambilan ijazah mulai hari Senin-Jumat pukul 07.00-15.00 WIB. Pemberitahuan pengambilan ijazah juga dilakukan SMKN 1 Kasreman tanpa syarat dan biaya.
Layanan pengambilan ijazah juga dibuka SMAN 2 Malang. Baik murid atau wali murid hanya menunjukkan KK atau KTP dalam pengambilan ijazah.
Menariknya, di SMKN Ihya' Ulumudin Singorujuh Banyuwangi melakukan jemput bola dengan melakukan pengantaran ijazah secara langsung ke rumah murid. (*)
Editor : M Fakhrurrozi