LAMONGAN - Sehari jelang coblosan, Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 03, Tri Rismaharini mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Sunan Drajat di Dusun Banjaranyar, Desa Banjaranyar, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Selasa 26/11/2024) pagi.
Kedatangan Tri Rismaharini disambut langsung Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur, Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat. Turut hadir Hanif Ahsan, Kepala SMK Sunan Drajat Lamongan dan Hasbullah Arif, Humas Ponpes Sunan Drajat Lamongan.
Kunjungan Tri Rismaharini bukan sekedar silaturahmi, tetapi juga untuk menimba ilmu atau "ngangsuh kaweruh" dari seorang ulama sepuh. Prof. KH. Abdul Ghofur merupakan salah satu seorang sepuh di Jawa Timur.
Menteri Sosial RI periode 2020-2024 ini ingin terus menggali wawasan serta memperdalam nilai-nilai kepemimpinan. Sementara itu, meski berusia lanjut usia, KH. Abdul Ghofur, bersedia membagikan ilmu kepada Cagub yang akrab disapa Risma ini.
Dalam silaturahmi itu, KH. Abdul Ghofur kembali mengingatkan Risma tentang esensi sejati kepemimpinan yang jauh lebih kompleks daripada sekadar meraih posisi kekuasaan.
KH. Abdul Ghofur menekankan pentingnya kecerdasan dalam mengambil keputusan dan kesiapan untuk menghadapi berbagai tantangan, termasuk kesulitan yang mungkin datang dalam perjalanan.
"Sebagai wong tuwo, kulo mboten ngurusi politik tapi kulo bagian ndungakno mergo wis tuwo. Kulo wong tuwo-ne Indonesia (sebagai orang tua, saya tidak mengurusi politik tetapi untuk mendoakan karena orang tua. Saya orang tuanya Indonesia)," ujar KH. Abdul Ghofur.
KH. Abdul Ghofur meminta Calon pemimpin yang tak mau bekerja untuk menepi.
"Kulo bagian noto ekonomi. Bagian nodong calon gubernur dan calon bupati pinter mergawe. Lek gak isok minggiro-minggiro, ojok malah ngributi (saya bagian menata ekonomi. Bagian menagih calon gubernur, calon bupati pandai bekerja. Kalau gak bisa minggir saja, jangan malah bikin ruwet)," imbuhnya.
Pesan KH. Abdul Ghofur tersebut mengandung makna mendalam, yakni pentingnya keberkahan doa dari orang tua dalam perjalanan hidup seorang pemimpin.
Selain itu, KH. Abdul Ghofur juga memberikan pesan bijak terkait karakter yang harus dimiliki seorang pemimpin maupun harus bisa menyadari kemampuannya termasuk keterbatasannya dalam memimpin.
"Pesen kulo, pemimpin iku kudu pinter mergawe dan siap melarat. (pesan saya, pemimpin itu harus cerdas dalam bekerja dan siap miskin). Nek gak, malah ngrepoti dan melipir wae (Kalau tidak, malah merepotkan dan lari dari tanggung jawab)," tuturnya.
"Sing penting pinter noto penggawean, ben rakyat gemah ripah loh jinawi. Kudu pinter noto Indonesia (Yang terpenting, pemimpin harus pandai mengatur pekerjaan pemerintahan agar rakyat sejahtera dan hidup makmur. Harus pandai menata Indonesia)," imbuh KH. Abdul Ghofur.
KH. Abdul Ghofur menambahkan, bahwa pemimpin harus memiliki integritas tinggi dan mampu menuntun rakyatnya menuju kehidupan yang lebih baik.
Kunjungan Tri Rismaharini ke Pondok Pesantren Sunan Drajat ini juga menjadi momen penting dalam memperkuat hubungan antara dunia politik dan dunia pesantren. (*)
Editor : M Fakhrurrozi