MAGETAN - Warga Desa Randugede, Kecamatan Plaosan, Magetan, digemparkan dengan hilangnya Parno (59), seorang warga yang diketahui memiliki riwayat stroke. Parno dilaporkan hilang secara misterius sejak Sabtu (4/1/2025) dini hari. Pencarian intensif terus dilakukan, termasuk dengan metode tradisional "Blug Ting," yang melibatkan memukul alat-alat rumah tangga untuk memanggil korban.
Hilangnya Parno pertama kali diketahui sekitar pukul 03.00 WIB. Warga segera berkumpul untuk mencari korban di sekitar rumahnya. Metode "Blug Ting," yakni memukul nampan, panci, hingga linggis, digunakan untuk memanggil korban agar kembali ke rumah.
“Ketika saya bangun tidur jam 03.00 WIB, suami saya sudah tidak ada di rumah. Sudah saya cari kemana-mana tapi tidak ketemu, akhirnya meminta bantuan warga untuk membantu mencari suami saya,” kata Suyati, istri Parno.
Pencarian difokuskan di area jurang belakang rumah Parno, sekitar 50 meter dari lokasi, tepat di bawah rimbunan bambu dan pepohonan. Area tersebut menjadi perhatian utama karena pada dua kejadian sebelumnya, Parno ditemukan dalam kondisi lemas di tempat yang sama. Radius pencarian juga diperluas hingga 300-500 meter dari rumahnya.
Menurut Suyati, suaminya memiliki riwayat stroke yang menyebabkan tubuh bagian kanannya lemas. Parno hanya bisa berjalan menggunakan tongkat sambil menyeret kaki kanan. Kondisi ini membuat keluarga khawatir dengan keselamatannya.
"Tubuh bagian kanannya terkena stroke, tapi sekarang sudah bisa berjalan sedikit-sedikit," kata Suyati.
Pemerintah Desa Randugede turut membantu pencarian bersama warga. Selain itu, keluarga juga meminta bantuan 'orang pintar' untuk mengetahui keberadaan Parno.
"Dari jam 03.00 WIB hingga sekaran, keberadaan Pak Parno belum diketahui" ujar Mulyani, Kasi Kesejahteraan Desa Randugede.
Hingga berita ini diterbitkan, proses pencarian masih berlangsung. Warga dan keluarga berharap Parno segera ditemukan dalam keadaan selamat. (Aikal Udha/Najla Lailatun)
Editor : Iwan Iwe