SURABAYA - Dinas Pendidikan Jawa Timur resmi meluncurkan platform digital bernama DEKAP (Dengar, Empati, Kenali, Arahkan, Peduli), yang dirancang untuk mendeteksi dini masalah psikologis siswa serta mengenali minat dan bakat mereka. Platform ini menjadi solusi strategis atas tantangan kekurangan guru bimbingan konseling (BK) di sekolah-sekolah. DEKAP ditujukan bagi siswa jenjang SMA dan SMK, dengan menyediakan fitur komunikasi dua arah antara murid dan guru BK, serta dukungan psikologis dan sosial.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menjelaskan bahwa DEKAP hadir untuk mengoptimalkan peran guru BK dalam memantau kondisi psikologis siswa secara lebih efisien.
“Kita tahu dinamika pendidikan ini cukup kompleks. Tapi jumlah guru BK yang ada tidak sebanding dengan jumlah murid. Tantangan teknologi, percepatan digitalisasi tentu ini akan memberi tekanan pada anak-anak kita. Yang siap mereka bisa mengikuti arusnya. Yang tidak siap ini tentu menjadi PR kita. Dan kita hadirkan peran ini kepada guru BK agar mereka mampu membantu persoalan-persoalan yang dialami anak-anak kita,” jelas Aries, Rabu (6/8).
Menurut Aries, pendekatan digital seperti DEKAP sangat relevan dengan karakter generasi Z dan generasi alfa yang akrab dengan gawai.
Baca Juga : Tingkatkan Prestasi Siswa, Guru BK di Jatim Jalani Training Talent DNA ESQ
“Contoh jika curhat dengan teman tapi banyak miss-nya, kemudian ada platform DEKAP yang memfasilitasi mereka untuk curhat. Dalam fitur curhat itu kita sediakan expert psikologi dan BK sehingga apa yang mereka keluh kesahkan jadi lebih terarah,” ujarnya.
Saat ini, rasio guru BK masih belum ideal. Data menunjukkan satu guru BK menangani rata-rata 269 siswa, padahal idealnya hanya 250 siswa per guru.
“Saya berharap dari platform ini membuat kita semakin mudah menyentuh sendi-sendi anak-anak didik kita. Platform ini hasilnya akan bisa dilihat setahun. Tahun depan kita lihat perkembangannya. Kemudian kita evaluasi apa yang perlu dikembangkan,” tambah Aries.
Kepala Bidang Pembinaan GTK Dindik Jatim, Ety Prawesti, menjelaskan bahwa DEKAP dirancang dengan fitur yang bermanfaat bagi guru BK dan murid.
Bagi guru BK, tersedia empat fitur utama. Pertama, Dashboard Monitoring yang membantu guru melihat hasil tes murid secara praktis. Kedua, Panduan Pendampingan Murid yang berisi petunjuk teknis dalam mendampingi siswa. Ketiga, Panduan Eksplorasi Minat dan Bakat sebagai panduan pengembangan potensi siswa. Keempat, Kotak Curhat yang memungkinkan guru memahami keluhan siswa secara langsung.
Sementara itu, untuk murid, DEKAP menyediakan tiga fitur utama. Ada Tes Kesehatan Menta untuk memantau kondisi psikologis siswa. Kemudian Tes Minat dan Bakat untuk membantu siswa mengenali potensi diri. Dan terakhir, Kotak Curhat yang bisa digunakan siswa untuk menyampaikan unek-unek mereka, baik secara anonim maupun langsung kepada guru BK. Fitur ini dirancang sebagai ruang aman untuk didengar dan dipahami.
“Gagasan ide inovatif ini muncul di tengah kebutuhan kita akan guru BK. Apalagi tekanan psikologis murid hingga depresi juga cukup tinggi. Berbagai faktor terkait sangat berpengaruh. Misalnya minimnya ruang berekspresi, tuntutan nilai akademik dan sebagainya,” ungkap Ety.
Melalui DEKAP, Dinas Pendidikan Jawa Timur berharap siswa lebih terbantu secara psikologis dan dapat berkembang sesuai minat serta potensinya, sekaligus memperkuat peran guru BK dalam mendampingi mereka di era digital. (*)
Editor : A. Ramadhan