SURABAYA - SMA Santa Maria Surabaya kembali menegaskan keunikannya dalam membentuk karakter siswa melalui ekstrakurikuler filsafat bernama “Agora”. Di bawah bimbingan Bernardus Khrisma Wibisono, guru Pendidikan Kewarganegaraan, kegiatan ini menjadi ruang diskusi yang memupuk pemikiran kritis dan analitis bagi siswa-siswi.
Berawal dari diskusi seputar kehidupan di kelas, Agora kini menjadi tempat bagi siswa yang mulai mempertanyakan eksistensi hidup mereka, sebuah tema yang jarang disentuh di sekolah lain. Dalam diskusi ini, topik-topik seperti politik, metafisika, hingga hakikat keberadaan manusia dibahas secara mendalam. Semua gagasan yang muncul direkam dan dijadikan bahan pembelajaran bersama.
“Penting banget buat anak muda zaman sekarang. Masa remaja adalah masa munculnya banyak pertanyaan tentang eksistensi mereka, apalagi saat peralihan menuju dewasa. Diskusi seperti ini membantu mereka menemukan arah,” ujar Bernardus Khrisma Wibisono.
Keunikan ini semakin terasa karena diskusi tidak hanya dilakukan secara langsung di kelas, tetapi juga diolah menjadi konten video di kanal YouTube @Agora. Kanal tersebut mendapat perhatian luas dari masyarakat, yang kagum dengan antusiasme siswa SMA terhadap dunia filsafat.
Saat ini, Agora diikuti oleh 18 siswa aktif yang menikmati setiap diskusi yang digelar. “Kami merasa kegiatan ini sangat seru. Selain belajar berpikir kritis, kami juga bisa berbagi sudut pandang dengan teman-teman,” ujar salah satu anggota.
Melalui Agora, siswa diajak untuk berpikir mandiri, memiliki sikap yang tegas, dan tidak mudah terbawa arus. Bernardus berharap, ekskul ini menjadi bekal bagi siswa untuk menentukan masa depan yang sesuai dengan nilai-nilai kehidupan yang sadar dan bertanggung jawab.
Bagi yang ingin menyaksikan pemikiran luar biasa para siswa SMA Santa Maria, kunjungi kanal YouTube Agora dan rasakan sendiri bagaimana filsafat menjadi menarik di tangan generasi muda! (*)
Editor : Iwan Iwe