Kesehatan mata merupakan hal penting yang tidak boleh terlewat. Adanya keluhan pada mata seringkali mengganggu, karena mengganggu penglihatan dan juga penampilan. Hordeolum dan kalazion, yang sering kita sebut dengan bintitan, merupakan keradangan kelenjar air mata yang terdapat di kelopak mata. Mari kita mengenal lebih jauh hordeolum dan kalazion!
Definisi Hordeolum
Hordeolum merupakan suatu keradangan disertai infeksi pada kelenjar air mata yang terdapat pada kelopak mata, yaitu kelenjar Zeiss, Moll, dan kelenjar Meibom. Hordeolum dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
a. Hordeolum Eksternum
Infeksi pada kelenjar Zeiss dan Moll. Kelenjar ini bermuara di dekat folikel bulu mata. Hordeolum eksternum muncul pada tepi kelopak mata bagian luar tempat muara dari kelenjar ini.
b. Hordeolum Internum
Infeksi pada kelenjar Meibom. Kelenjar ini terletak pada lempeng tarsus, yaitu jaringan tulang lunak yang membentuk kelopak mata.
Perbedaan Hordeolum dengan Kalazion
Kalazion merupakan peradangan steril, artinya tidak ada tanda-tanda infeksi, pada kelenjar Meibom. Kalazion merupakan hordeolum internum yang tidak sembuh total.
Penyebab Hordeolum
Hordeolum secara umum disebabkan oleh adanya infeksi bakteri stafilokokus pada kelenjar air mata. Hal ini sangat dipengaruhi oleh higienitas seseorang. Muara dari kelenjar air mata (kelenjar Zeiss, Moll dan Meibom) sangat kecil sehingga seringkali kotoran dapat menyebabkan kelenjar terbuntu sehingga menyebabkan penumpukan cairan didalam kelenjar. Kombinasi dari penumpukan kotoran dan gangguan dari kelenjar, akan menyebabkan rentan terjadi pertumbuhan bakteri sehingga menimbulkan infeksi dan peradangan pada kelenjar.
Berikut merupakan faktor yang meningkatkan munculnya hordeolum:
a. Penggunaan make up yang tidak bersih atau sudah kadaluarsa
b. Tidak membersihkan area mata, terutama setelah menggunakan make up, secara tuntas
c. Kondisi penyakit kelopak mata kronis seperti, disfungsi kelenjar meibom, blefaritis atau radang kelopak mata, penyakit kulit rosasea
d. Penyakit sistemik, seperti diabetes, HIV, atau pasien kemoterapi yang dapat mengalami penurunan imunitas tubuh
e. Penggunaan lensa kontak yang kurang bersih
f. Stres
Tanda dan gejala Hordeolum
Seseorang yang mengalami hordeolum awalnya mengeluhkan nyeri, bengkak dan kemerahan pada kelopak mata, terkadang disertai dengan gatal, berair dan keluar kotoran pada mata. Seiring dengan waktu benjolan akan semakin terlihat dan terlokalisasi pada area kelenjar yang terkena.
Pada hordeolum eksternum, benjolan kemudian muncul bintik putih pada kulit kelopak mata luar. Pada hordeolum internum bintik putih muncul didalam kelopak mata sehingga sedikit sulit terlihat kecuali oleh dokter spesialis mata. Bintik putih kemudian akan pecah dan benjolan mulai mereda. Pada beberapa orang, benjolan menetap karena proses penyembuhan yang belum sempurna, sehingga menjadi kalazion.
Pada kalazion, benjolan lebih teraba dan tidak didapatkan nyeri, bengkak dan kemerahan pada benjolan. Kalazion dengan ukuran yang besar akan menyebabkan astigmat atau gangguan refraksi silindris akibat penekanan terhadap kornea mata. Komplikasi hordeolum yaitu terjadi selulitis pada kelopak mata dimana infeksi menyebar ke seluruh kelopak mata hingga ke jaringan lunak mata. Selulitis dapat mengancam penglihatan apabila tidak diterapi dengan cepat.
Hordeolum biasanya lebih sering dialami oleh orang muda, terutama wanita. Hordeolum atau kalazion pada orang yang sudah lanjut usia, terutama bila berulang ditempat yang sama, perlu dicurigai tumor kelopak mata.
Penanganan Hordeolum
Mengutip panduan American Academy of Ophthalmology, pada umumnya, hordeolum merupakan self limiting disease, artinya dapat sembuh sendiri dalam beberapa minggu. Tidak ada perbedaan penanganan hordeolum eksternum, internum dan kalazion, yaitu meliputi
a. Kompres hangat
Basahi handuk kecil pada air hangat matang dan kompres pada mata yang sakit sekitar 3-5 kali sehari selama 10-15 menit. Apabila handuk terasa mulai dingin, basahi lagi dengan air hangat. Kompres hangat ini bertujuan untuk membuka muara kelenjar yang buntu akibat kotoran dan infeksi sehingga aliran kelenjar menjadi lancar. Pijat lembut kelopak mata dengan cara menekan area bulu mata dengan tangan bersih. Dilarang memencet benjolan secara keras karena dapat menyebarkan infeksi ke seluruh kelopak mata. hindari penggunaan make up area mata saat sedang mengalami hordeolum
b. Eyelid hygiene
Bersihkan area kelopak dan bulu mata menggunakan sedikit sampo bayi dengan air hangat. Anda juga bisa menggunakan cotton bud untuk membersihkan bulu mata. Hal ini bertujuan untuk membersihkan kotoran yang dapat menyumbat muara kelenjar. Lakukan ini rutin 2 kali sehari sebagai usaha pencegahan terjadinya hordeolum.
c. Antibiotik
Apabila dirasa tidak kunjung membaik atau kelopak mata semakin membengkak mungkin perlu memeriksakan diri ke dokter spesialis mata untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Dokter akan meresepkan antibiotik dan antiradang bila memang diperlukan.
d. Operasi
Pada hordeolum dan kalazion yang cukup besar atau yang tidak membaik dengan obat-obatan, diperlukan operasi untuk mengeluarkan nanah yang ada dalam kelenjar. Operasi yang dilakukan biasanya menggunakan bius lokal dengan waktu durasi yang cepat.
Pencegahan Hordeolum
Oleh karena hordeolum dan kalazion bergantung pada kebersihan diri, maka berikut tips untuk mencegah terjadinya hordeolum
a. Jaga kebersihan tangan dan sering cuci tangan terutama sebelum menyentuh area wajah
b. Untuk para wanita, rutin bersihkan alat make up dan gunakan make up dalam kondisi baik dan tidak kadaluarsa. Setelah menggunakan make up, bersihkan wajah dan area mata hingga bersih. Hindari kebiasaan untuk menunda menghapus make up.
c. Untuk yang menderita penyakit kulit, blefaritis atau diabetes, seringlah mengompres mata dengan air hangat untuk melunakkan kotoran dan sisa kulit mati area kelopak mata dan melancarkan aliran kelenjar air mata.
Daftar Pustaka
- Willmann, D., Guier, C.P., Patel, B.C., et al. Hordeolum (Stye) [Updated 2024 Dec 11]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459349/
- Feder, R., Berdy, G., Iuorno, J, et al. Hordeolum and Chalazia in Basic and Clinincal Science Course. American Academy of Ophthalmology.
- Loth C, Miller CV, Haritoglou C, Messmer ESBM. Hordeolum und Chalazion : (Differenzial)Diagnose und Therapie [Hordeolum and chalazion : (Differential) diagnosis and treatment]. Ophthalmologe. 2022 Jan;119(1):97-108. German. doi: 10.1007/s00347-021-01436-y. Epub 2021 Aug 11. PMID: 34379160.
- Lichtenstein, Steven J. "What is the Difference between a Stye (Hordeolum) and a Chalazion, and How are they Treated?." Curbside Consultation in Pediatric Ophthalmology. CRC Press, 2024. 83-86.