KOTA BATU - Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) kembali digelar sebagai forum diskusi penting yang melibatkan masyarakat Desa Kemiri, perangkat desa, dan pihak terkait. Acara ini, yang diinisiasi oleh mahasiswa Program Studi Ners Universitas Muhammadiyah Jember, menyoroti isu kesehatan di desa, khususnya hipertensi dan diabetes mellitus.
Kepala Desa Kemiri, Baidowi, dalam sambutannya, menyatakan bahwa MMD menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan. “Kami ingin masyarakat lebih memahami pentingnya hidup sehat dan bagaimana pengelolaan fasilitas kesehatan dapat meningkatkan kualitas hidup mereka,” ujarnya.
Berdasarkan survei yang dilakukan sebelumnya, Desa Kemiri menghadapi 87 kasus hipertensi (24,86%) dan 60 kasus diabetes mellitus (17,14%) pada warga usia 19-54 tahun. Mahasiswa ners yang terlibat mengusulkan hipertensi sebagai fokus utama diskusi, mengingat dampaknya yang signifikan sebagai “silent killer.”
Ando Mangkuluhur, salah satu mahasiswa ners, memaparkan penyebab utama hipertensi, seperti gaya hidup tidak sehat, pola makan buruk, konsumsi garam berlebihan, kurang olahraga, dan faktor genetik. Ia juga menekankan pentingnya pemeriksaan tekanan darah secara rutin dan perubahan gaya hidup untuk pencegahan. “Jika sudah terdiagnosis, pengobatan yang disiplin adalah langkah kunci untuk mencegah komplikasi serius seperti stroke atau gagal ginjal,” jelas Ando.
Dalam musyawarah, masyarakat sepakat untuk menjalankan tiga intervensi utama yakni pemeriksaan tekanan darah secara rutin, penyuluhan tentang manajemen hipertensi, dan peningkatan kepatuhan pengobatan melalui program kesehatan berkelanjutan.
Kesepakatan ini menjadi dasar penguatan sinergi antara masyarakat, perangkat desa, dan tenaga kesehatan. Harapannya, Desa Kemiri dapat menjadi model bagi desa-desa lain dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan produktif.
Musyawarah ini mencerminkan komitmen bersama untuk menjadikan Desa Kemiri lebih sehat, sejahtera, dan berdaya, dengan langkah nyata yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. (*)