JEMBER - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Kelompok 07 Universitas Muhammadiyah Jember mengadakan kegiatan edukasi tentang pencegahan stunting dan bahaya pernikahan dini dengan mengusung tema Edukasi Sosial dan Keagamaan Sekaligus Penyuluhan Kesehatan Keluarga (Menuju Desa Sejahtera, Sehat, Tertib Hukum dan Tanggap Teknologi) di Balai Desa Pontang, Kecamatan Ambulu. Acara yang berlangsung pada Rabu, 3 September 2025 ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk ibu-ibu PKK, ibu hamil, calon pengantin, remaja Karang Taruna, kader posyandu, perangkat desa, Mudin dari Pontang Tengah, Timur, dan Krajan, serta masyarakat sekitar. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mahasiswa untuk berkontribusi langsung dalam mengatasi masalah sosial dan kesehatan yang kerap terjadi di masyarakat desa.
Dalam sambutannya, Koordinator Desa KKN Tematik 07 Universitas Muhammadiyah Jember, Lailul Ilham menyampaikan bahwa program edukasi ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang sejak dini dan risiko yang timbul akibat pernikahan di usia muda. "Kami berharap, materi yang kami sampaikan hari ini bisa menjadi bekal bagi ibu-ibu, remaja, dan calon pengantin untuk mengambil keputusan yang lebih bijak demi masa depan keluarga dan anak-anak mereka," ujarnya. Materi edukasi disampaikan dengan cara yang interaktif dan mudah dipahami, meliputi sesi presentasi, tanya jawab, dan diskusi kelompok.
Sesi pertama berfokus pada stunting, kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis. Materi ini disampaikan oleh Ibu Siti selaku PLKB (Petugas Lapangan Keluarga Berencana). Beliau menjelaskan penyebab, dampak, dan cara pencegahan stunting, mulai dari pentingnya asupan gizi seimbang selama kehamilan, pemberian ASI eksklusif, hingga pola makan sehat bagi balita. Para peserta, terutama ibu hamil dan kader posyandu, terlihat antusias mencatat dan mengajukan pertanyaan terkait materi yang diberikan.
Selanjutnya, sesi edukasi beralih ke bahaya pernikahan dini yang dipaparkan oleh dua Mahasiswa KKN yaitu Iinaas Maahiroh Al Mufiidah dan Wulandari. Mahasiswa memaparkan dampak negatif dari sisi kesehatan reproduksi, psikologis, dan sosial. Mereka menjelaskan risiko komplikasi kehamilan pada remaja, kesiapan mental dalam membangun rumah tangga, serta hilangnya kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dan mengembangkan diri.
Pesan ini disampaikan secara khusus kepada para remaja Karang Taruna dan calon pengantin, agar mereka lebih matang dalam mempersiapkan diri sebelum memasuki jenjang pernikahan.
Kegiatan edukasi ini mendapat respons positif dari perangkat desa dan masyarakat. Kepala Desa Pontang Bapak Sugiharno, S.Pd dalam sambutannya mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN. "Kami sangat berterima kasih atas kehadiran adik-adik mahasiswa. Materi yang disampaikan sangat relevan dengan kondisi di desa kami.
Semoga ilmu yang diberikan bisa bermanfaat dan membantu kami dalam menekan angka stunting serta pernikahan dini di Pontang," tuturnya. Acara diakhiri dengan penyerahan sertifikat dan kenang-kenangan dari mahasiswa KKN kepada perwakilan desa dan tokoh masyarakat yang hadir.
 
 


















