Pada momen liburan Lebaran kemarin, para pemudik memanfaatkan kesempatan tersebut untuk bersilaturahmi dengan keluarga serta berkunjung ke tempat wisata bersama keluarga. Desa wisata menjadi salah satu destinasi kunjungan wisata yang menjadi favorit para pemudik.
Desa wisata menawarkan pengalaman yang unik dan autentik bagi para pengunjung. Wisatawan dapat merasakan kehidupan masyarakat lokal, kearifan lokal, serta budaya dan tradisi yang masih dilestarikan. Selain itu, panorama alam yang indah dan suasana yang tenang di desa wisata menawarkan ketenangan dan kebebasan dari hiruk-pikuk kehidupan perkotaan.
Jawa Timur memiliki beragam desa wisata yang tersebar di berbagai wilayah. Setiap desa wisata memiliki tema yang beragam sesuai dengan karakter wilayah dan masyarakatnya. Dukungan ini diperkuat oleh penghargaan Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf.
Provinsi Jawa Timur berhasil meraih penghargaan terbanyak di Indonesia. Dari award tersebut pemerinta bertujuan untuk meningkatkan antusias wisatawan untuk berkunjung serta memberikan standarisasi untuk desa wisata di Indonesia. Fenomena ini menunjukkan bahwa potensi pariwisata di daerah Jawa Timur semakin berkembang dan menarik perhatian wisatawan. Namun, apa sebenarnya yang membuat desa wisata begitu menarik bagi para pengunjung, dan bagaimana perilaku konsumen berperan dalam kesuksesan desa wisata tersebut?
Untuk meningkatkan daya tarik desa wisata dan menarik lebih banyak pengunjung, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Pertama, pengelolaan infrastruktur dan fasilitas di desa wisata perlu ditingkatkan. Ketersediaan akomodasi yang nyaman, tempat makan yang menawarkan kuliner lokal, dan aksesibilitas yang baik menjadi faktor penting bagi para wisatawan. Selain itu, pengembangan atraksi wisata yang menarik, seperti workshop kerajinan tangan, pertunjukan budaya, atau aktivitas alam, dapat memberikan pengalaman yang berbeda dan membuat wisatawan ingin kembali lagi.
Perilaku konsumen juga memainkan peran penting dalam kesuksesan desa wisata. Berdasarkan penelitian kami pada tahun 2022 yang melibatkan 262 wisatawan dari 30 desa wisata di Jawa Timur, kami menemukan bahwa terdapat 5 faktor penting yang mempengaruhi preferensi wisatawan. Pertama, waktu luang dan hiburan, di mana kegiatan rekreasi seperti bepergian, menari, olahraga, dayung, menonton pertunjukan, dan sebagainya menjadi pilihan utama. Selanjutnya, berfoto dengan latar belakang fasilitas umum seperti tempat yang instagramable, fasilitas desa wisata, sarana transportasi, dan prasarana lainnya. Ketiga, menjelajahi keindahan alam dan menikmati ketenangan desa, termasuk arsitektur bangunan di desa. Keempat, menikmati kehidupan pedesaan, makanan, dan budaya lokal. Terakhir, seni dan se jarah.
Menyadari pentingnya minat berbelanja dalam perilaku konsumen di desa wisata, pengelola desa wisata juga dapat memanfaatkannya sebagai sumber pendapatan tambahan. Penelitian kami menunjukkan bahwa keberadaan produk lokal yang unik dan berkualitas dapat meningkatkan minat wisatawan untuk berbelanja di desa wisata. Oleh karena itu, kerjasama antara pengelola desa wisata dan pelaku usaha lokal menjadi kunci dalam menghadirkan produk-produk unggulan yang menarik minat wisatawan.
Dengan adanya infrastruktur dan fasilitas yang baik, pengalaman wisata
yang beragam, dan keberagaman produk lokal yang menarik, desa wisata memiliki
potensi untuk menjadi destinasi yang sukses dalam menarik pengunjung. Namun,
kesuksesan ini juga sangat bergantung pada perilaku konsumen. Penting bagi
pengelola desa wisata untuk memahami preferensi, minat, dan kebutuhan wisatawan
agar dapat menghadirkan pengalaman yang sesuai dan memenuhi ekspektasi mereka.
Selain itu, promosi yang efektif juga dapat berperan dalam meningkatkan
kunjungan ke desa wisata. Penggunaan media sosial, kampanye pemasaran yang
kreatif, dan kerjasama dengan pihak travel agent atau perusahaan pariwisata
dapat membantu meningkatkan visibilitas desa wisata dan menarik minat
wisatawan.
Dalam konteks penelitian tentang background foto dan minat berbelanja, hasil temuan kami menunjukkan bahwa pemilihan latar belakang foto yang mencerminkan keindahan alam, budaya lokal, dan daya tarik desa wisata dapat meningkatkan minat wisatawan untuk mengunjungi dan berbagi pengalaman melalui media sosial. Selain itu, kemajuan teknologi juga memungkinkan penggunaan augmented reality (AR) atau virtual reality (VR) untuk memberikan pengalaman visual yang lebih menarik bagi wisatawan potensial.
Dalam kesimpulan, desa wisata memiliki daya tarik yang kuat bagi
wisatawan karena menawarkan pengalaman unik, keindahan alam, dan ketenangan
dari kehidupan perkotaan. Penting bagi pengelola desa wisata untuk meningkatkan
infrastruktur, fasilitas, pengalaman wisata, dan kerjasama dengan pelaku usaha
lokal. Dengan memahami perilaku konsumen, menghadirkan produk unggulan, dan
melakukan promosi yang efektif, desa wisata dapat menjadi destinasi yang sukses
dan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat.(*)
Candraningrat, Mahasiswa Program Doktor Ilmu Manajemen Unair dan Dosen
Universitas Dinamika Surabaya